Senin, 25 Juni 2018

Teori Atom Niels Bohr

Niels Henrik David Bohr

Assalamualaikum Wr. Wb. Kali ini saya akan melanjutkan tentang teori atom yaitu teori atom Niels Bohr. Teori atom Niels Bohr merupakan pengembangan dari teori atom Rutherford. Sehingga sering disebut teori atom Rutherford-Bohr. Berdasarkan pengamatan Niels Bohr menunjukan bahwa pada spektrum atom, terdapat spektrum garis yang digambarkan sebagai lintasan energi – energi tertentu.

Menurut teori Mekanika Kuantum (Max Planck) Niels Bohr memberikan 2 postulat untuk memberi penjelasan tentang kestabilan atom. Berikut adalah 2 postulat Niels Bohr :

1. Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner dimana disebut orbit/kulit. Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak memancarkan atau elektron tidak menyerap energi sehingga energi elektron konstan. Hal ini berarti elektron yang berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap sehingga elektron tidak jatuh ke inti.

2. Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika elektron berpindah-pindah kulit disebut foton. Besarnya foton dirumuskan:

E = hv = hc / λ

Jika suatu atom menyerap energi, maka energi ini digunakan elektron untuk berpindah kulit dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi. Pada saat elektron kembali ke posisi semula akan dipancarkan energi dengan tingkat besar sama. Jadi, hanya elektron pada kulit tertentu dengan tingkat energi tertentu yang dapat bergerak, sehingga frekuensi cahaya yang ditimbulkan juga tertentu.


Model Atom Bohr



Konfigurasi Elektron

Model Teori Atom Bohr menjelaskan bahwa adanya kulit atom sebagai lintasan energi tertentu dengan tingkat energi tertentu.  Bohr menyatakan bahwa lapisan kulit tersusun berdasarkan urutan tingkat energi -nya, artinya kulit K memiliki tingkat energi paling rendah jika dibandingkan energi kulit L dan dan energi kulit M. Susunan elektron dalam energi kulit-kulit elektron disebut sebagai konfigurasi elektron.

Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada syarat yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :

1. Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.

2. Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit adalah: 2n2 (dengan n = nomor kulit)

Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.

3. Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron. (Kaidah Oktet)


Kelemahan teori atom Bohr:

1. Hanya mampu menjelaskan spektrum atom hidrogen tetapi tidak mampu menjelaskan spectrum atom yang lebih kompleks (dengan jumlah elektron yang lebih banyak).

2. Orbit/kulit elektron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.

3. Bohr menganggap elektron hanya sebagai partikel bukan sebagai partikel dan gelombang, sehingga kedudukan elektron dalam atom merupakan kebolehjadian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar